STUCK IN YOUR
EYES: FOUND YOU
(
#StuckInYourEyes1 )
Made by
@Rismafebst
Part 10
“The accident
after Prom”
*I’m trying to
write this as fast as I can. But I got very busy all dayL. And today, I want to give you all the present for August16th, and this is my present. This part and the next part is kund of special. Wanna know the reason? Just reading it;). And after all,
Happy Reading Guys and Gals*
“Greys, I think I should go home now.” Bisik Riccie yang mulai risih dengan prom itu di telinga Greyson.
***
Greyson
mengantarkanku pulang dengan Jaguar Hitamnya. Entahlah, perasaan yang aku
rasakan berbeda dengan setiap kali Joel mengantarku. Ramuan apa yang ada pada
Greyson sebenarnya?
-Riccie
“We’re arrived, sir.” Ucap supir
Greyson.
“This is your house? Woaaa, Love
it!” Celetuk Greyson yang membuka pintu mobil. Tetapi ketika Riccie ingin
membuka pintu di sebelahnya, Greyson menahan tangannya. Seketika, jutaan
sengatan belut listrik menyerang tubuh Riccie. “A beautiful queen doesn’t need
to open her door by herself. Cause there’s her king always open it for her”
Ucap Greyson sebelum Riccie bisa membalasnya.
“Okay, whatever boy.” Hanya
kata-kata itu yang bisa Riccie keluarkan. “Hey, wanna go inside?” Tawar Riccie.
“Inside this pretty queen’s castle?
Of course I can’t refuse.” Jawab Greyson.
“Flirting as much as you like boy.
This night is your last chance, Mr. Chance.” Gumam Riccie.
*Riccie’s living
room*
“I’ll make you a cup of coffee. Wait
here.” Perintah Riccie.
“You drink a coffee? You’re a girl”
Asks Greyson.
“Yes, I do. And yes, I’m a girl. And
fyi, I’m kind of coffee addict. What’s the matter with that?” Lalu Riccie
meninggalkan Greyson.
***
“Greyson, here the-” Ucapan Riccie
terpotong seketika. “Dad?”
Tetapi orang yang Riccie tidak
menghiraukannya sama sekali. Riccie merasa tidak diperdulikan. Tidak penting.
Rasanya sakit. Bahkan ayahnya sendiri seperti itu?. Riccie langsung menaruh
nampan isi coffee ke meja di depan Greyson. Jujur, ia sekuat tenaga menahan
tangisnya.
Greyson? Ia sangat ingin menguatkan
gadis itu. Tetapi this is out of his bussiness. It’s about family. So, what he
can do is nothing. ‘But if she falls, I’ll
take a hand on this.’ Tekat Greyson.
Riccie mengulurkan mahkota queen
prom dan surat keterangan masuk Santa Monica High School kepada Dad Carl.
Greyson melihat itu semua prihatin, ‘Adakah
ayah yang tidak sayang terhadap anaknya?’
Hatinya bertanya-tanya. Dan saat itu, Greyson melihat. Semua kejadian
itu tepat terjadi di depan sebuah lukisan perempuan yang sangat mirip dengan
Riccie. Tebakan Greyson itu adalah ibunda Riccie. Tapi sungguh ia tidak
mengerti apa-apa tentang keluarga itu.
“What is that? The party? Useless
things? Come on Riccie, I got a work to do!” Protes Dad Carl. Riccie sakit.
Sangat sakit. Tidakkah ayahnya tahu ini adalah impiannya sejak kecil? Menjadi
Prom Queen seperti dongeng-dongeng yang pernah ibunya bacakan? Dan masuk
sekolah favorite?
Dan menurut ayahnya, satu-satunya
keluarganya sekarang, impiannya tidak berguna?!
Kemarin, Riccie mungkin masih bisa
sabar menghadapi ayahnya. Tetapi sekarang? Ia ingin meluapkan semua
kekesalannya kepada ayahnya. Riccie berkata dengan sengit, ”If mom still in
here. She will be so glad with this diamond crown and a letter on it. If she
still here beside me, not you.”
Dan secara tak sadar, tangan Dad
Carl menampar pipi mulus Riccie. “Watch your mouth girl!” Lalu, Dad Carl
menarik mahkota dan surat itu. Mengambil surat dan membuang mahkotanya… Lalu
meninggalkan Riccie yang menangis memegangi pipinya.
Aku sayang
terhadapnya. Tetapi aku memang bukanlah ibunya. Bisakah ia mengerti?
-dad Carl
***
Aku tak menyangka
kehidupan Icci sebegitu rumit. Dibalik semua sikap jutek dan dinginnya? Dibalik
setiap tawanya? Dibalik setiap senyumnya? Dia menyembunyikannya dengan sangat
baik. Dan aku. Ya aku. Aku bertekad untuk membuat kehidupan Icci tidak sebegitu
rumit. Melainkan sebegitu indah.
-Greyson
Riccie terjatuh. Mukanya dibanjiri
oleh cairan bening dari matanya. Lalu ia merasakan pelukan hangat seseorang.
Astaga, ia tidak sadar masih ada Greyson disana. Masih ada Greyson yang melihat
pertengkaran tadi. Masih ada Greyson yang memeluknya erat sekarang…
Melalui pelukan itu, Greyson tahu
sekarang, Riccie itu amat sangat rapuh.
Bagaikan batu karang di laut. Terlihat kuat, padahal tidak.
Riccie merasakan apa yang ia
butuhkan pada pelukan itu, kehangatan dan keamanan. Maka dari itu, ia
membiarkan dirinya menangis sepuasnya. Untuk pertama kalinya, di pundak dan
pelukan hangat seorang pemuda yang baru dikenalnya. Tapi ia sudah tidak terlalu
perduli. Yang Riccie perduli adalah pelukan Greyson membuatnya lebih kuat. Dan
Greyson adalah satu-satunya tempat baginya untuk meluapkan emosinya secara
bebas sekarang.
Greyson tidak mengucapkan sepatah
kata apapun. Ia hanya diam dan memeluk Riccie erat. Seakan memberikan gadis itu
kekuatan.
***
Entah berapa lama gadis itu menangis
di pelukan pemuda tersebut. Dan pemuda tersebut, Greyson, hanya memeluknya
erat, erat, dan lebih erat. Hingga beberapa lama kemudian Riccie berhenti
menangis dan menatap Greyson dengan tatapan sedih.
Hatiku begitu
lirih melihat wajah murung dan tatapan sedih itu. Bekas-bekas air mata masih
membekas di wajah itu. Tanpa ada bekas make-up yang luntur. Astaga, wanita ini
ke pesta tanpa make up? Such as my type.
-Greyson
“Hey, everyone told me that Patricia
is such a strong girl, the girl who’s keep strong nomatter what happens.
Everything gonna be allright, cause Imma right here.” Hibur Greyson yang
menghapus bekas air mata di pipi Riccie dengan jari-jarinya.
“Yeah, I guess you discovered who
the real Riccie is. Just keep your mouth shut Grey.” Ucap Riccie lirih.
Greyson memegang pundak Riccie dan tersenyum
hangat. “Let me bring you somewhere. Go get change. I’m waiting here.”
Dan sekali lagi yang bisa Riccie lakukan
adalah menurut.
***
Pintu kamar Icci
terbuka. Seketika gadis dengan kemeja putih longgar yang masih bisa membuat aku
melihat tanktop yang ia pakai dan hotpant yang mengekspos sepasang kaki jenjang
tersebut. Dan dilengkapi dengan old converse. Made my heart stops a beat.
Tetapi raut wajahnya tetap suram. Tetapi aku punya tekat, membuat kesuraman itu
hilang.
-Greyson
“Good. Now, lets go.” Ajak Greyson
yang reflek memegang tangan Riccie. Tapi Riccie terlalu lemah untuk menolak.
***
Saat Riccie dan Greyson sampai di
Jaguar Hitam milik Greyson, dengan cepat Greyson menyela, “Wait! Could you stay
here? I want to change inside.”
Dan seketika Riccie sadar apa yang
terjadi, jas Greyson basah karena tangisannya tadi. “Oh, I’m trully sorry
greys. That was my fault.” Riccie mencoba mengeringkan jas tersebut. Tak sadar
akan jarak yang menipis antara dirinya dan Greyson.
Greyson memegang kedua siku Riccie.
Menghentikan apa yang dilakukan Riccie saat itu. “It’s okay Ic.” Lalu tersenyum
manis dan masuk ke Jaguar Hitamnya.
Sedangkan Riccie termenung di depan
Jaguar tersebut.
Aku tidak
menyangkal, mungkin agak susah untuk berusaha melupakan Greyson setelah hari
ini. Terlebih dengan apa yang ia lakukan untukku.
-Riccie
***
“You can in, Ic” Teriakan Greyson
menghapuskan lamunan Riccie. Dan Riccie pun segera masuk ke dalam Jaguar
tersebut.
Tetapi pemandangan makhluk indah di
dalamnya membuatnya menarik nafas. Celana coklat. Kaus V-neck. Jaket kulit. Dan
converse. Di tambah rambut yang acak-acakan itu.
“Where we gonna go, actually? This
is already late at night, Grey.” Tanya Riccie setelah Jaguar itu melintasi
hiruk pikuk Santa Monica waktu malam.
“Before it’s 12, we can go our
destination.” Gumam Greyson yang menancap gas.
“But where it is?” Tanya Riccie
gemas.
“Midnight Voyage*” jawab Greyson,
sempat menatap Riccie dalam sebelum kembali konsentrasi menyetir.
***
*(Pelayaran
pada malam hari di Barat sana, biasanya digunakan untuk nge-date)
Thanks
for reading;D
Hope
u like it~
Feedback
is good!
Sincerely,
-Risma Skywalker
.jpg)
No comments:
Post a Comment