“You Always Live In My Heart”
( #YALIMH )
Made by @Rismafebst
#YouAlwaysLiveInMyHeart
Made by @Rismafebst
Part 35
“An Email”
*Sebelumnya, writer mau minta maap lagi nih._. akhir-akhir ini ngepostnya lemot banget. Sang dewa ide lagi keluar negri, terus emang dasar entu dewa pikun jadinya die lupa ada janji sama writer. Sebenernya salah writer juga sih, punya dewa ide udah tua, galak, pikun lagi-_- hehe. Happy Reading GuysJ*
Alice wake up! Kamu ga boleh hidup dengan mimpi! Kamu ga boleh hidup dihantui dengan flashback-flashback kamu yang terlalu manis untuk di ingat! Kamu dan Greyson itu sekarang beda! Life must go on, Alice! This is the real life! Pahit!
Sebulir air mata gue keluar melalui pelupuk mata gue. Cukup sebulir tapi mewakili seluruh perasaan gue yang ancur banget sekarang.
*skip*
Piano…
Alat itu, sekarang ada di mata gue. Gue emang ga pernah bisa main piano dengan bagus. Bahkan lagu twingkle twingkle little star aja sekarang gue udah lupa. Tapi gatau kenapa, sekarang, saat ini, yang gue inginkan adalah bermain piano. Yang alunannya membawa gue terbang meninggalkan dunia… membiarkan gue melupakan semua masalah disini.
Tapi sekarang tangan gue bergerak sendirinya memainkan tuts-tuts hitam putih, memainkan melodi yang acak kadul. Tapi itu mewakili perasaan gue.
“I’m still remember the first time we’ve met. At that beach” gumam gue sambil memainkan nada asal.
“I’ve never planned we can be together. But we did.” Lanjut gue seakan bernyanyi.
“I still remember the way you looked at me, smiled to me, hold me close, and kissing me.” Lanjut gue. Gue terkekeh sedikit.
“Yeahhh, We’re a perfect coulple before its come to our life. That bad accident that made us separated.” Nada gue mulai meninggi seakan-akan gue beneran seorang penyanyi yang mahir bermain piano seperti you-know-who. “Suddenly, I feels we’ll die. Like a stone without a smile.” Lanjut gue dengan nada rendah.
“But baby, believe in me… yeahh… You… You…” gue menekan tuts-tuts piano dengan makin semangat. Sarat akan emosi. “You Always Live In My Heart.” Lanjut gue mengeluarkan kata-kata kramat itu.
“I still remember the way you looked at me, smiled to me, hold me close, and kissing me.” Gue mengulang kata-kata tadi tapi dengan nada yang beda. Gue aja gatau tadi gue mencet tuts yang mana-_-
“But now, its just a flashback. And its hurt when its come to my mind.” Jari-jari gue masih menekan asal tuts-tuts piano yang sebenernya ga begitu gue ngerti.
“Because now, I must leaving you behind…” kata gue lemah. Gue hopeless. Jari gue berhenti bermain asal.
“But baby, believe in me… yeahh… You… You… You Always Live In My Heart.” Seketika air mata gue keluar. Gue udah bernyanyi tanpa piano. Seperti hidup gue tanpa… greygrey.
“Yeahhh, We’re a perfect coulple before its come to our life. That bad accident that made us separated. Suddenly, I feels we’ll die. Like a stone without a smile. But baby, believe in me… yeahh… You… You… You Always Live In My Heart.” Gumam gue yang diselingi oleh isakan tangis. Gue udah gak nyanyi lagi. Gue nangis. Oke, gue emang cengeng, deal with it?
“But baby, believe in me… yeahh… You… You… You Always Live In My Heart.” Kata gue yang menghapus air mata gue. “Like when you said that.” Kata-kata itu keluar dari mulut gue tanpa persetujuan dari otak gue. Keluar begitu aja. Kata-kata itu sukses ngebuat gue nangis lagi. Gue lemah sekarang.
Semua ini berawal dari…
“Please let me save you, hugging you, protect you forever ever after. To keep you always in my side. Please let me Always Live In Your Heart. Let the star watching us together. Let the moon singing to us. Let this beach be the witness for our love. Let the see be our guide. Let this night be our night. And the most important thing, Let me call you’re MINE”
Berlanjut ke euphoria autumn yang manis… hidup gue emang beda, menurut mereka autumn itu merupakan musim galau. Tapi buat gue autumn adalah musim yang terbaik! Tapi winter adalah musim yang tak berprikemanusiaan.
“I’ll never die for you greygrey. I Always Live In Your Heart, right?” Kata gue yang masih berada dipangkuan greyson.
“Yes, You Always Live In My Heart My Lice” Balas greyson yang memeluk gue.
Dan yang paling bikin gue sakit…
“And you the only one girl in this world that I love now. You Always Live In My Heart. Forever And Always. I never want someone to hurt you but at least I’m the one that hurting you honey. And please get back with me…”
Itu masih menjadi kata-kata terakhir yang gue dengar dari greyson. You Always Live In My Heart. Kata-kata itu sukses memutar balikkan hidup gue. Okay, Life must go on Alice. You’ll meet someone better.
Yeah, life must go on…
*skip*
SPRING IS COMING!!! Winter yang tak berperikemanusian telah berakhir. Secercah harapan, kecil dan mungil… masih ada di hati gue…
*GREYSON’S POV* *otherside*
Spring is coming. Membawa secercah harapan dan semangat untuk bertemu dengan gadis itu. Gadis yang sukses buat gue gak pernah bisa konsen lagi selama di studio.
Ruang studio lagi sepi. Emang udah malem disini. Sejenak gue melihat jendela. Orang-orang sedang bersuka-cita menyambut datangnya spring. Musim yang indah. Sejenak bayangan gadis itu lewat lagi.
CRAP! Gue kangen banget sama dia!
Sekarang, mom sama satu cewek yang sukses ngebuat hidup gue yang udah kembali baik hancur lagi -Lauren- lagi pada arisan gajebot gitu. Buat gue sih gajebot. Tapi buat mereka? Kayaknya penting banget tuh-_- mereka sampe bela-belain pergi ke California demi entu arisan. Gue juga sukses dengan segala acting gue yang pura-pura ngebenci Alice dan membuat mereka percaya untuk ninggalin gue sendiri bareng crew di LA. Yah, maklum yah guekan orang kece sedunia. Acting gue? Jangan ditanya lagi, orang gila aja bisa percaya! (begininih anak sedeng nan narsis-_- haha)
Tunggu, mumpung si ruang studio tinggal gue doang. Gue lebih baik mencoba ketemu alice kan?. Eh, tapi jangan deh banyak banget bodyguard yang disewa mom biar gue sewaktu-waktu ga kabur menemui alice (tuh? Katanya actingnya bagus? Mereka udah percaya? Tapi kenapa masih ada bodyguardnya? Ckckck).
Lebih baik gue pake cara lama, emailing!
Yeah, good job my brain! Otaknya orang kece B-)
*ALICE’S POV* *otherside*
Suasana spring itu buat gue bagaikan harapan yang telah pupus tapi hidup lagi. Dan gue harap itu beneran terjadi di hidup gue.
“TREETT… TREETT…” Tanda ada e-mail masuk.
Tapi dari siapa? Secara sekarang gue udah putus hubungan sama dunia maya. Yang ngirim e-mail ke gue? Sekarang aja gue udah gak pernah e-mailing lagi-_- kapok. Sedangkan situs jejaring sosial? Udah ga pernah gue buka lagi. Karena setiap gue buka itu semua gue pasti akan ngeliat ke-famousan you-know-who. Setiap gue buka, ada aja yang ngingetin gue akan lelaki itu.
Karena penasaran, gue buka e-mail itu. DAN… GUE PINGSAN! -ngga deng, gue… cuma shock- #kebohonganbesar-_-.
To: MiracleFromNerd@hot
From: PianoSwagLikeOreo@hot
I don’t know how to contact you now. So, I choose our old way. With e-mailing. Let’s start like usual.
Hy My Beloved Lice,
You never know how much I miss you in here. How many I tried to sneak out from here. How many I get admonition from my mom. How bad that girl look like. How much I need you right in my side.
Please, forgive me for all that already happens in your life. All of damage. Because its just start from me.
Right now, I’m in my studio. Like usual. But I’ve never get focus to here. Because you always dancing in my mind. I’m a dork, right? But its true, fyi.
I don’t know why you leaving me. My mom told me you leaving me. But I know you never leaving me. I know you will always in my side. Because I’m swagJ haha.
So, why did you go? I need you here:”(
Fyi, when I write this I’m nervous. I just can guess what your reaction when you read this. Can you tell me about that?
Okay, I know I start so rumbling now. But I don’t careJ
You know what? I have to says big thanks to you Lice. You wanna know the reason? Just meet me;) and you will know the reason.
The clue is… THANKS YOU MY LIFE SAVER~
Oh yeah, you must make a deal. Can you meet me? Friday night? At Starbuck near my studio? Please accept this. Or I will become a physco or an insane if I can’t meet you ASAP!
I’M WAITING ‘TIL THE NIGHT FOR YOUR REPLY!
Miss you, GreyGrey
Oh my god, secara gak sadar gue meneteskan air mata.
CRAP! Gue kangen banget sama dia!
*GREYSON’S POV* *otherside*
Apakah Alice mau ketemuan sama gue? Oh god, gue butuh persetujuan.
That’s all part 35
Hope you like it;)
Thanks for readingJ
Give a feedback?
Apakah greygrey-lice bakal ketemuan? Wait for next part~
HOTNEWS!!! THIS STORY WILL BE END AT PART 37!! THERE ARE STILL TWO PART AGAIN BEFORE END!!! AND THE NEXT PART WILL BE LONG! I PROMISE!
Sincerely,
-Risma (pecinta orang sedeng nan kece *read:GreysonC*)
P.S. Udah lama mau bilang, itu bukan e-mail aslinya ecen yaw, cuma karangan dong kawand._.V
No comments:
Post a Comment