STUCK IN YOUR
EYES: FOUND YOU
(
#StuckInYourEyes1 )
Made by
@Rismafebst
Part 5
“Photography
Exhibition”
*Happy Reading Guys
and GalsJ*
Greyson memaki dirinya
sendiri. Kenapa ia bergitu bodoh tidak menanyakan nama gadis itu?
*Greyson’s
Studio*
Greyson
menatap mata biru nan magis itu. Ia melihat gadis itu tersenyum. Tetapi senyum
itu berbeda dari senyum-senyum sebelumnya. Mata biru yang penuh keajaiban itu
juga ikut tersenyum. Dan ia sadar, He’d Stuck In Her Eyes.
Greyson terbangun dari mimpi yang
menghipnotisnya itu. Mimpi yang indah.
“I’ll make you smile like in my
dream. I’ll make those eyes smile too.” Niatnya.
#Skip to: A week
later
“Dad, Riccie pergi ke pameran dulu
yah. Ada karya Riccie di sana.” Ucap Riccie kepada ayahnya.
Tetapi betapa mirisnya ketika Riccie
melihat ayahnya seakan tidak sama sekali perduli. Ingin sekali ia menangis.
Ingin sekali ia berlari ke balkon di depan rumahnya. Tetapi tentu saja ia tidak
bisa, lelaki blonde di sana sudah tidak ada untuk dirinya lagi…
*otherside*
“Stop please.” Perintah lelaki
bermata coklat itu kepada supirnya. Mobil mereka sedang melewati kawasan
Beverly Hills. “What kind of exhibition is that?” Tanyanya.
“Photographs.” Jawab Stacy singkat.
“Really? May I go to there?”
Tanyanya.
“You’re free now. Okay.” Setuju
Stacy.
*Photography
Exhibition in Beverly Hills*
Riccie melihat sebuah potret di
gallery pameran itu. Potret skateboard. Ilusi-nya bermain untuk menipunya…
Joel.
Cairan sebening kristal itu oun tak
tahan untuk dibendung.
***
Greyson selalu tersepona dengan
hasil-hasil potret para photographer handal itu. Saat mengitari gallery
tersebut, ia kembali melihatnya. Gadis berambut brunette-blackhead itu lagi.
Siluet yang sama. Mata biru nan magis yang sama. Itu pasti dia.
Tetapi Greyson sadar, ia juga
melihat cairan bening yang sama di mata biru itu. Astaga, apa yang dialami oleh
gadis ini? Greyson bertanya-tanya. ‘Why she made me so curious?’ Batinnya.
***
Earphone Greyson melantunkan
lantunan lagu ‘Don’t cry your heart out’ dari sahabatnya yang dari Aussie itu.
Cody.
Ingin sekali Greyson teriak ‘don’t
cry your heart out’ untuk gadis yang sudah mengisi mimpi-mimpi liarnya
akhir-akhir ini. Gadis yang juga telah membuatnya sedikit melupakan akan
bayang-bayang Lauren.
***
(N.P. Don’t cry your heart out
–Cody Simpson)
Riccie merasakan sebuah earphone di
sebelah telinganya.
“I'm back
to put the sunshine in your mind. 'Cause I don't
like the way he's got you raining all the time. Put
away your troubles by leaving him behind .So every time
you look up, clear blue sky.” Riccie
terdiam. Tidak bergerak. Just listen carefully.
“But here
he comes again like a cloud in your view. Blocking
all of you light like only he could do. Don't listen to
his sorrys, girl, drop him, drop him. He really needs
to stop it 'cause I'm your only topic now.” Riccie tetap terdiam. Greyson tau, ini lagu yang tepat dengan keadaan
gadis di hadapannya itu. Entah mengapa ia bisa mengetahui itu.
“With me you'll never in up in. The same
silly situations, no. Don't you know that if you were
to walk. Then I'll be here waiting.” Dan Greyson juga mengetahui, Riccie sedang
di ambang kelemahannya.
“Girl, don't you cry your heart out. Let me
stop before you start out. Don't need his explanations,
no. 'Cause he don't really want to know. About the way you're feeling now. 'Cause I'm
the one who's here for you no doubt. So don't you cry
your heart out.” Mata tidak akan
pernah berbohong. Dan hanya beberapa oranglah yang bisa membaca arti sebenarnya
dari tatapan mata.
“Baby girl, I would never tell you lies. No
crocodile tears, no messing with your mind. We could
talk forever, past the end of time. I promise you a
love that'll never make you blind.” Dan
Greyson dengan cara yang ia juga tidak tahu dapat membaca arti tatapan mata
gadis yang namanya saja ia tidak tahu.
“But when I'm here with you not a cloud in your view. Nothing blocking out your light, not like he used to do. Don't listen to his sorry, girl, drop him, drop him. He really needs to sto-”
Tiba-tiba Riccie melepaskan earphone-nya dan
pergi meninggalkan Greyson. Sendirian. Kebingungan.
Tapi satu hal yang dapet dengan
mutlak Greyson ambil. Kini ia tahu, gadis bermata biru itu hanya berpura-pura
kuat.
***
“Ladies and
gentlemen, here it is our magnificiant photographs by our Patricia Valley!”
Teriakan presenter dari acara exhibition itu menarik perhatian Greyson.
“And the
titled of her photographs is Purple Sky!” Sekarang perhatian Greyson sepenuhnya
tertuju kepada gadis itu.
Gadis
dengan rambut brunette-blackhead yang bergelombang indah. Mata biru yang
meneduhkan. Siluet yang cantik dengan sempurna. Ternyata itulah gadis itu.
Patricia Valley.
-Greyson
Dan Greyson
tercengang dengan potret yang diberi nama Purple Sky itu. Itulah langit dimana
ia pertama kali bertemu dengan Patricia. Tetapi potret itu berbeda. Potret itu
seakan hidup. Tidak! Potret itu hidup. Greyson bisa merasakan seminggu yang
lalu. Hari itu. Akankah ia bisa memotret dengan cara seperti itu? Greyson
bertanya-tanya.
“Want to buy
this photo? Or another miracle photograps by Ms. Valley? Ask for her contact
person in the desk in front of this buiding. Thanks.” Ucap presenter itu lagi.
Dengan
secepat kilat Greyson menuju ke arah itu.
***
Patricia Everest Valley
Profesional Young Photographer
My email: RiccieValley@hotmail.com
My pin: 11CHC13G
My number: ************
Greyson amat
sangat tersepona sekaligus penasaran dengan gadis bernama Patricia ini. Greyson
menyimpan semua contact person dari gadis ini di iPhone dan Dakota miliknya.
Patricia
Everest Valley. Bagaimana aku ingin memanggilnya? Patri? Arry? Riccy? Riccie?
Iccy? Icci? Iccie? Tia? Or what?. Then, I have an anwers. I save her contact
with ‘Icci’. I love the sound when I says that name. And I save her descripsion
with ‘The Princess Who’s Invisible’. Just like the way I thinking about her. A
Princess, but Invisible. Invisible Princess.
-Greyson
Thanks for readingJ
Sorry this one is so short._.V
Always give me your feedback pleasee
Sincerely,
-Oreo
KamseupillJ

No comments:
Post a Comment