Risma's few words

Please visit http://www.wattpad.com/Rismafebst for other story from this blog's owner.


As long as I know. There is two different story in our life. One is dream, and other is reality.

Dream. Everyone have, I mean, everyone must have a dream. It's like the goal of our life. What we are fighting for. What we are dying for. But sometimes, a dream can be hard and hurt. It's depend on reality.

Reality. This is what people scare about. The truth. What we are living now. But you know what? Reality can be better than our dream as long as we are never give up on it. So yeah, it's depend on are we believe in our dream or not.

But in here, I'm gonna show you that we can have both of them. Yeah, you probably right. This is why this page called 'a place for dream and reality'.

How? You may ask?

I'll answer you with 'do you know how much word have a power of you? how a single story can change you?'

So, I, Risma as this blog's owner, will write you that story.

And I will be grateful if you read this. Thank you to waste your time reading my story. I really appreciate it.

Saturday, June 23, 2012

Stuck In Your Eyes 1: Found You -Part 6


STUCK IN YOUR EYES: FOUND YOU
( #StuckInYourEyes1 )
Made by @Rismafebst

Part 6
“Knowing each other better than before”

*Happy Reading Guys and GalsJ*



#Skip to: The next three days, around Greyson’s studio

            Hiruk pikuk kesibukan Los Angeles. Itulah yang bisa Greyson lihat dari jendela studionya di kawasan Santa Monica. Tetapi sesuatu menarik perhatiannya. Seseorang yang memasuki toko music di samping studionya.

            Skinny jeans. T-shirt. Brunette-blackhead. Blue eyes. Perfect siluet. Icci!
            Greyson segera turun ke lobby studionya. Kali ini, ia tidak menghampirinya. Melainkan hanya menjadi paparazzi untuk sementara.

***

            “Gue beli album apa yakk” Gumam Riccie sambil memilih-milih album. “Kayaknya gue beli piringan hitam album 21-nya Adele aja deh.” Pilihnya.
            Tetapi saat melewati section album-album untuk menuju ke kasir. Riccie berhenti. Sesuatu menarik perhatiannya. Ah yah, album Hold On ‘Til The Night-nya Greyson Chance. Hana merekomendasikannya untuk membeli album itu.
            ‘Apa salahnya untuk mencoba mendengarkan?’ pikir Riccie. Akhirnya, Riccie mengambilnya juga.
            Tanpa Riccie sadari, sepasang mata melihatnya. Dengan sepasang sudut bibir yang tersenyum dibuatnya.

***

            Greyson mengambil iPhone-nya. Greyson mengirim sebuah short message kepada sebuah nomer yang ia beri nama ‘Icci’.

“Nice to buy HOTTN. Hope you like it;D”

***

            iPhone Riccie berbunyi selagi ia membayar album yang ia beli itu. Bunyi yang menandakan ada short message yang masuk. Riccie membuka short message itu.
            Pesan yang aneh. Riccie heran. Tetapi ia segera melupakan. Melupakannya. Menghapusnya.
            Riccie pun berjalan memasuki studio yang tepat berada di samping toko music itu. Tanpa Riccie sadari, sepasang mata daritadi memperhatikannya dari jendela studio yang ia masuki itu. Dan kini orang itu tepat berada di dekatnya. Mengikutinya.

***

            Greyson mengikuti gadis yang menuju ke salah satu ruangan tempat penyimpanan alat-alat music. Samar-samar ia mendengar petikan gitar yang pernah ia dengar.

Aku menyadari sesuatu, inilah petikan gitar misterius yang aku dengar di Oklahoma waktu itu. Tapi bagaimana bisa aku bisa mendengar itu? Apakah Icci juga ada di sana? Tapi bagaimana mungkin? Aneh.
-Greyson

            Semakin mendekat, Greyson menyadari petikan itu melantunkan nada-nada dari lagu faforitnya dari band kesayangannya. Bahkan terdapat lirik dari lagu ini di kamarnya.

(N.P. Fix You –Coldplay)

            “When you try your best but you don't succeed. When you get what you want but not what you need. When you feel so tired but you can't sleep. Stuck in reverse.” Petikan senar dari surga itu membuai Greyson.
            “And the tears come streaming down your face. When you lose something you can't replace. When you love someone but it goes to waste. Could it be worse?.” Secara diam-diam Greyson menduduki bangku piano di ruangan itu.
            “Lights will guide you home. And ignite your bones. And I will try to fix you.” Suara gadis itu bisa membuat siapa saja merinding dibuatnya.

***

            Dentingan piano terdengar. Riccie menoleh dan melihat Greyson disana. Riccie kaget dan terpana tak mampu berkata-kata. Ia bertanya-tanya, kenapa ia bisa ada di sana?.
And high up above or down below. When you're too in love to let it go. But if you never try you'll never know. Just what you're worth.” Suara lelaki berambut coklat dengan warna mata yang senada itu membuat Riccie tersepona.
Butuh beberapa detik sebelum Riccie kembali sadar dan melanjutkan permainan gitarnya.
Lights will guide you home. And ignite your bones. And I will try to fix you.” Suara dua sejoli yang diiringi petikan gitar dan dentingan piano itu bagai sebuah kesatuan yang membuat setiap orang yang mendengarnya terhanyut kedalam sebuah euforia misterius.

***

            Nada-nada antara petikan dan dentingan itu menyatu menjadi satu. Sebuah keharmonisan yang indah. Berlomba-lomba dengan tempo yang cepat.
            Di tambah dengan Jamal, drummer Greyson, yang memasuki ruangan itu dan memainkan stik drum-nya dengan elok. Juga Hayden, guitarist Greyson, yang memainkan gitar yang terdengar berbeda dengan permainan Riccie.

***

            “Tears stream…” Suara Riccie menggelegar diantara permainan-permainan nada dari berbagai alat musik.
            “Down your face…” Dilanjutkan suara Greyson. Suara sejoli yang seperti terkoneksi secara otomatis.
            “When you lose something you cannot replace.” Suara Riccie dan Greyson bernyanyi bersama.
            “Tears stream…” Riccie kembali bernyanyi.
            “Down your face…” Dilanjutkan kembali dengan Greyson.
            “And I…” Mereka berempat bernyanyi.
            “Tears stream…” Suara Riccie terdengar jernih.
            “Down your face…” Dilanjutkan dengan suara Greyson.
            “I promise you I will learn from my mistakes.” Greyson dan Riccie bernyanyi bersama.
            “Tears stream…” Riccie kembali bernyanyi lagi.
            “Down your face…” Dilanjutkan kembali dengan Greyson lagi, dan lagi.
            “And I…” Mereka berempat bernyanyi lagi.
            Kemudian hanya dentingan permainan piano dari Greyson dan suara magis Riccie yang terdengar. “Lights will guide you home. And ignite your bones. And I will try to fix you.

***

Sejujurnya, aku sangat tersentuh dengan tarian jari-jari Greyson pada piano grand tersebut.
-Riccie

            “You two are great! Come on Jamal, lets get some food.” Ucap Hayden. Kemudian Hayden dan Jamal meninggalkan Riccie dan Greyson sendirian. Upss, berdua.
            “Why you are here?. And you’re can play a piano? Are you a girl? Haha.” Ucap Riccie pedas dan meninggalkan Greyson. Kini, sendirian.

Entah kenapa aku tahu Icci berbohong. Mata tak akan pernah bohong. Dan aku entah kenapa pula bisa membaca mata biru gadis yang masih bisa dikatakan stranger itu.
-Greyson

*Riccie’s Room*

            Riccie membuka piringan hitam dan album yang tadi ia beli. Ia mencoba mendengarkan album Hold On ‘Til The Night-nya Greyson Chance yang kata Hana bagus tujuh turunan itu.
            Tetapi ketika ia memperhatikan cover album itu, Riccie sadar satu hal. Itu Greyson lelaki bermata coklat dengan rambut dengan warna senada!. Ternyata selama ini orang yang dengan jahil menggangunya adalah seorang… Greyson Chance? Superstar itu?. Hana pasti mati apabila mendengar ini.
            ‘Tapi lebih baik gue tidak memberi tahu Hana dulu. Lelaki itu tidak seperti yang dia bayangkan. Anjir, ngeselin abis-_-‘ Pikir Riccie.

*Greyson’s Apartement*

            Greyson memandangi layar Dakotanya itu. Layar itu menampilkan fitur bbm. Dengan display name ‘Echond’ dan display picture gambar kucingnya, ‘Oreo’.
            Kemudian Greyson mensearch sebuah nama. Memudian layar itu menampilkan sebuah contact profile. Dengan display name ‘Riccie’ dan display picture foto gadis itu, tetapi dengan sudut pandang yang membuat wajahnya tidak terlihat. Hanya rambut brunette-blackhead-nya saja. Misterius.
            Greyson mereset display name tersebut menjadi ‘Icci’. Dan mulai menyapanya.

#Chat via bbm
Echond: Hey, are you a photographer?
Icci: Yep. Why?
Icci: And who are you?
Echond: I’m Echond.
Echond: A photography nerd.
Icci: Oh, I see.
Echond: Would you like to tell me how to taking a photo like yours?
Icci: Sure. It’s easy.
Icci: All you have to do just believe.
Echond: What do you mean?
Echond: I don’t get it.
Icci: Capture it with your feeling.
Icci: And someone else can feel the sensation of your photo.
Icci: So, yeah, it like alive.
Echond: Wow, you know a lot.
Icci: Haha, thanks.
Icci: My entire life just full with this thing.
Echond: For me, photograps is the way I feel happy and smile.
Icci: yeah, I agree with ya.
Echond: I want to be a big photographer someday.
Icci: You will. Trust me (;
Echond: And what you dream?
Icci: Me?
Echond: yeah
Icci: My dream is going to capture something from the sky.
Echond: If I could, I will make it come true.
Echond: I promise.
Icci: Haha, thanks for the support!
Icci: Hey, so sorry echond, I gotta go.
Echond: But, we’ll have a chat again, won’t us?
Icci: Sip. Bye.
Echond: Bye.
#End of chat


Thanks for readingJ
Hope you like itJ
Feedback, please?
            Sincerely,
            -RismaJ


No comments:

Post a Comment