STUCK IN YOUR
EYES: FOUND YOU
(
#StuckInYourEyes1 )
Made by
@Rismafebst
Part 6
“Knowing each
other better than before”
*Happy Reading
Guys and GalsJ*
#Skip to: The
next three days, around Greyson’s studio
Hiruk pikuk kesibukan Los Angeles.
Itulah yang bisa Greyson lihat dari jendela studionya di kawasan Santa Monica.
Tetapi sesuatu menarik perhatiannya. Seseorang yang memasuki toko music di
samping studionya.
Skinny jeans. T-shirt.
Brunette-blackhead. Blue eyes. Perfect siluet. Icci!
Greyson segera turun ke lobby
studionya. Kali ini, ia tidak menghampirinya. Melainkan hanya menjadi paparazzi
untuk sementara.
***
“Gue beli album apa yakk” Gumam
Riccie sambil memilih-milih album. “Kayaknya gue beli piringan hitam album
21-nya Adele aja deh.” Pilihnya.
Tetapi saat melewati section
album-album untuk menuju ke kasir. Riccie berhenti. Sesuatu menarik
perhatiannya. Ah yah, album Hold On ‘Til The Night-nya Greyson Chance. Hana
merekomendasikannya untuk membeli album itu.
‘Apa salahnya untuk mencoba
mendengarkan?’ pikir Riccie. Akhirnya, Riccie mengambilnya juga.
Tanpa Riccie sadari, sepasang mata
melihatnya. Dengan sepasang sudut bibir yang tersenyum dibuatnya.
***
Greyson mengambil iPhone-nya.
Greyson mengirim sebuah short message kepada sebuah nomer yang ia beri nama
‘Icci’.
“Nice
to buy HOTTN. Hope you like it;D”
***
iPhone Riccie berbunyi selagi ia
membayar album yang ia beli itu. Bunyi yang menandakan ada short message yang
masuk. Riccie membuka short message itu.
Pesan yang aneh. Riccie heran.
Tetapi ia segera melupakan. Melupakannya. Menghapusnya.
Riccie pun berjalan memasuki studio
yang tepat berada di samping toko music itu. Tanpa Riccie sadari, sepasang mata daritadi memperhatikannya dari
jendela studio yang ia masuki itu. Dan kini orang itu tepat berada di dekatnya.
Mengikutinya.
***
Greyson mengikuti gadis yang menuju
ke salah satu ruangan tempat penyimpanan alat-alat music. Samar-samar ia
mendengar petikan gitar yang pernah ia dengar.
Aku menyadari
sesuatu, inilah petikan gitar misterius yang aku dengar di Oklahoma waktu itu.
Tapi bagaimana bisa aku bisa mendengar itu? Apakah Icci juga ada di sana? Tapi
bagaimana mungkin? Aneh.
-Greyson
Semakin mendekat, Greyson menyadari
petikan itu melantunkan nada-nada dari lagu faforitnya dari band kesayangannya.
Bahkan terdapat lirik dari lagu ini di kamarnya.
(N.P. Fix You –Coldplay)
“When you try your best but you
don't succeed. When you get what you want but
not what you need. When you feel so tired but you
can't sleep. Stuck in reverse.” Petikan
senar dari surga itu membuai Greyson.
“And
the tears come streaming down your face. When you lose something you can't replace. When you love someone but it goes
to waste. Could
it be worse?.” Secara diam-diam Greyson menduduki bangku piano di
ruangan itu.
“Lights
will guide you home. And
ignite your bones. And
I will try to fix you.” Suara gadis itu bisa membuat siapa saja
merinding dibuatnya.
***
Dentingan
piano terdengar. Riccie menoleh dan melihat Greyson disana. Riccie kaget dan
terpana tak mampu berkata-kata. Ia bertanya-tanya, kenapa ia bisa ada di sana?.
“And high up
above or down below. When you're too in love to let it
go. But if you never try you'll never know. Just what you're worth.” Suara lelaki berambut coklat dengan warna mata
yang senada itu membuat Riccie tersepona.
Butuh beberapa
detik sebelum Riccie kembali sadar dan melanjutkan permainan gitarnya.
“Lights
will guide you home. And ignite your bones.
And I will try to fix you.” Suara dua sejoli yang diiringi
petikan gitar dan dentingan piano itu bagai sebuah kesatuan yang membuat setiap
orang yang mendengarnya terhanyut kedalam sebuah euforia misterius.
***
Nada-nada
antara petikan dan dentingan itu menyatu menjadi satu. Sebuah keharmonisan yang
indah. Berlomba-lomba dengan tempo yang cepat.
Di
tambah dengan Jamal, drummer Greyson, yang memasuki ruangan itu dan memainkan
stik drum-nya dengan elok. Juga Hayden, guitarist Greyson, yang memainkan gitar
yang terdengar berbeda dengan permainan Riccie.
***
“Tears
stream…” Suara Riccie menggelegar diantara permainan-permainan nada dari
berbagai alat musik.
“Down
your face…” Dilanjutkan suara Greyson. Suara sejoli yang seperti terkoneksi
secara otomatis.
“When
you lose something you cannot replace.” Suara Riccie dan Greyson bernyanyi
bersama.
“Tears
stream…” Riccie kembali bernyanyi.
“Down
your face…” Dilanjutkan kembali dengan Greyson.
“And
I…”
Mereka berempat bernyanyi.
“Tears stream…” Suara Riccie terdengar jernih.
“Down
your face…” Dilanjutkan dengan suara Greyson.
“I
promise you I will learn from my mistakes.” Greyson dan Riccie
bernyanyi bersama.
“Tears stream…” Riccie kembali bernyanyi lagi.
“Down
your face…” Dilanjutkan kembali dengan Greyson lagi, dan lagi.
“And
I…”
Mereka berempat bernyanyi lagi.
Kemudian
hanya dentingan permainan piano dari Greyson dan suara magis Riccie yang
terdengar. “Lights will guide you home. And ignite your bones. And I will try to fix
you.”
***
Sejujurnya, aku sangat tersentuh dengan tarian jari-jari
Greyson pada piano grand tersebut.
-Riccie
“You
two are great! Come on Jamal, lets get some food.” Ucap Hayden. Kemudian Hayden
dan Jamal meninggalkan Riccie dan Greyson sendirian. Upss, berdua.
“Why
you are here?. And you’re can play a piano? Are you a girl? Haha.” Ucap Riccie
pedas dan meninggalkan Greyson. Kini, sendirian.
Entah kenapa aku tahu Icci berbohong. Mata tak akan
pernah bohong. Dan aku entah kenapa pula bisa membaca mata biru gadis yang
masih bisa dikatakan stranger itu.
-Greyson
*Riccie’s Room*
Riccie
membuka piringan hitam dan album yang tadi ia beli. Ia mencoba mendengarkan
album Hold On ‘Til The Night-nya Greyson Chance yang kata Hana bagus tujuh
turunan itu.
Tetapi
ketika ia memperhatikan cover album itu, Riccie sadar satu hal. Itu Greyson
lelaki bermata coklat dengan rambut dengan warna senada!. Ternyata selama ini
orang yang dengan jahil menggangunya adalah seorang… Greyson Chance? Superstar
itu?. Hana pasti mati apabila mendengar ini.
‘Tapi
lebih baik gue tidak memberi tahu Hana dulu. Lelaki itu tidak seperti yang dia
bayangkan. Anjir, ngeselin abis-_-‘ Pikir Riccie.
*Greyson’s Apartement*
Greyson
memandangi layar Dakotanya itu. Layar itu menampilkan fitur bbm. Dengan display
name ‘Echond’ dan display picture gambar kucingnya, ‘Oreo’.
Kemudian
Greyson mensearch sebuah nama. Memudian layar itu menampilkan sebuah contact
profile. Dengan display name ‘Riccie’ dan display picture foto gadis itu,
tetapi dengan sudut pandang yang membuat wajahnya tidak terlihat. Hanya rambut
brunette-blackhead-nya saja. Misterius.
Greyson
mereset display name tersebut menjadi ‘Icci’. Dan mulai menyapanya.
#Chat via bbm
Echond: Hey, are you a photographer?
Icci: Yep. Why?
Icci: And who are you?
Echond: I’m Echond.
Echond: A photography nerd.
Icci: Oh, I see.
Echond: Would you like to tell me how to
taking a photo like yours?
Icci: Sure. It’s easy.
Icci: All you have to do just believe.
Echond: What do you mean?
Echond: I don’t get it.
Icci: Capture it with your feeling.
Icci: And someone else can feel the sensation
of your photo.
Icci: So, yeah, it like alive.
Echond: Wow, you know a lot.
Icci: Haha, thanks.
Icci: My entire life just full with this
thing.
Echond: For me, photograps is the way I feel
happy and smile.
Icci: yeah, I agree with ya.
Echond: I want to be a big photographer
someday.
Icci: You will. Trust me (;
Echond: And what you dream?
Icci: Me?
Echond: yeah
Icci: My dream is going to capture something
from the sky.
Echond: If I could, I will make it come true.
Echond: I promise.
Icci: Haha, thanks for the support!
Icci: Hey, so sorry echond, I gotta go.
Echond: But, we’ll have a chat again, won’t
us?
Icci: Sip. Bye.
Echond: Bye.
#End of chat
Thanks for readingJ
Hope you like itJ
Feedback, please?
Sincerely,
-RismaJ
No comments:
Post a Comment