Risma's few words

Please visit http://www.wattpad.com/Rismafebst for other story from this blog's owner.


As long as I know. There is two different story in our life. One is dream, and other is reality.

Dream. Everyone have, I mean, everyone must have a dream. It's like the goal of our life. What we are fighting for. What we are dying for. But sometimes, a dream can be hard and hurt. It's depend on reality.

Reality. This is what people scare about. The truth. What we are living now. But you know what? Reality can be better than our dream as long as we are never give up on it. So yeah, it's depend on are we believe in our dream or not.

But in here, I'm gonna show you that we can have both of them. Yeah, you probably right. This is why this page called 'a place for dream and reality'.

How? You may ask?

I'll answer you with 'do you know how much word have a power of you? how a single story can change you?'

So, I, Risma as this blog's owner, will write you that story.

And I will be grateful if you read this. Thank you to waste your time reading my story. I really appreciate it.

Thursday, January 19, 2012

You Always Live In My Heart -part 32

“You Always Live In My Heart”
( #YALIMH )
Made by @Rismafebst

#YouAlwaysLiveInMyHeart
Made by @Rismafebst

Part 32
“Separated Accidentally”

* I think this story will be end soonL I’m so sorry for this boring storyL So badlyL Why this story become end? Because this story its getting worstL yeah, this story its gonna end soon guys but not in this part. I think its still several part again. So, kencangkan sabuk pengamanmuJ Perjalanan kita belum selesai. *dikira apaan yak-_-* So, just check this part out~ Happy Reading GuysJ*



“Haha, ms. Racle is afraid. Look at her face! Hahahaha” Wanjir, gue ketauan sama greyson-_- Gue emang takut._. cuma gue malu mengakuinnya._.
          “No, I’m not afraid!” Bantah gue. “Let’s go then” Lanjut gue. Tapi coba kalian pikir deh, orang tolol mana yang main water sport di autumn yang sebentar lagi berubah menjadi winter? Oke, salahkan yang memberi ide-_- yasiapa lagi kalo bukan si cocopandan.

Ya, sama seperti aturan yang kalian tauJ Pertama-tama, kita pergi ke tengah lautan. Lalu kita naik bananaboat disana. Dan kita diajak muter-muter. Lalu kita bakal dijatuhkan.
Tapi sesaat sebelum dijatuhkan gue ngerasa ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yang gak berjalan semestinya. Tapi gue gatau itu apa. Tapi gue ga perlu khawatir. Didepan gue ada cody dan alli. Dan dibelakang gue akan selalu ada greyson. Melindungi gue. Selalu.
          Tapi disaat kita semua dijatuhkan. Pokoknya gue merasa jatuh, basah, dan tenggelam. Tapi tiba-tiba gue ngerasa pelampung gue… lepas. Gue ga ada kekuatan untuk berenang ke atas. Gue cuma bisa merasa tubuh gue tenggelam lebih dalam-dalam dan dalam lagi di lautan yang dingin ini. Dada gue meronta. Mencari oksigen. Tapi apa daya gue udah terlalu jauh ke dasar. Gue pasrah. Gue berharap. Ditemukan. Diselamatkan.
          Untuk terakhir kalinya gue merasakan tangan kuat menarik gue ke atas. Saat itu gue tau gue telah ditemukan. Diselamatkan oleh… you know who;) Dan semua gelap-
          Gue merasa pasir lembut disekitar gue. Sebuah tangan yang menekan dada gue. Mencoba membuat gue tertarik ke dunia. Tapi gue lelah, lemah, gue gak mampu. “Lice Wake Up!” Gue mendengar suara seseorang yang sangat berati memanggil-manggil gue.

No, I’m still here!
         
          Tubuh gue… seakan ada seseorang yang menekan tombol autofocus yang membuat tubuh gue sadar. Menarik gue kembali ke dunia sadar. Membuka mata gue perlahan. Memuntahkan air asin yang sempat gue minum tadi (wakak kayak ga ada aer aja mbak).
          Ribuan pixel cahaya menusuk masuk melalu retina mata gue yang tidak memakai katamata seperti biasanya. Menyilaukan. Tapi cahaya itu lama-lama menjadi focus. Dan dengan jarak dekat gue liat mata… guardian angel gue.
          “I think you’ll die!” Teriak greyson. Gue tersenyum.
          “I’ll never die for you greygrey. I Always Live In Your Heart, right?” Kata gue yang masih berada dipangkuan greyson.
          “Yes, You Always Live In My Heart My Lice” Balas greyson yang memeluk gue.

#End of flashback

          Damn, kenapa kenangan seperti itu mesti selalu berputar-putar dipikiran gue? Kenapa?. Kenapa kenangan itu mesti mucul disaat gue sedang mengalami masa… ‘Separated Accidentally’. Why god made us separated now?
Itu semua kenangan manis. Tetapi… menoreh pilu saat dikenang.

          *GREYSON’S POV: otherside*

          Pagi ini, gue terbangun malas. Gue melirik jam, eh ternyata udah jam 2pm, udah siang deng-_-V. Tapi tetep aja gue males. Yakarena gue tau gue berada di rumah antara kematian dan kehidupan alias hospital tanpa seseorang yang gue sayang. Baru tadi malam gue kecelakaan. Sekarang? Gue udah merasa sehat ya ampun. Gue kangen Alice, itu yang membuat gue sehat.
          “Good morning baby boy” Halah-_- suara wanita itu lagi. Kenapa jadi dia sih yang ada disini? Males banget gue jawabnya-_-.
          “Hello honey, getting better now?” Tanya mom yang masuk ke ruangan.
          “Hmmm” Jawab gue malas.
          “Its because this beautiful girl. She take care you so patiently greyson.” Kata mom. Aduh, mom sih gatau-_- semua ini tuh berawal dari dia tau gak-_____-.
          “Oh, nope mom. I just wanna make sure greyson okay” Balas lauren. Okke gue males dengerin ini. Ngerti ga sih kalian? Yang gue butuhin sekarang itu Alice bukan siapa-siapa.
          “Mom, where is Alice?” tanya gue.
          “Oh come on, why you always talking about her?” Potong lauren. Gue mau protes tapi lauren memotong. “You know what? You in here. Just because that girl” ARGGHH, gue ga terima! Semua ini tuh gara-gara dia tau gak.
          “Lauren right. Its just because her. And now she’s leaving you greyson.” Tutur mom.
          Mom-mom, kayak gatau aja udah berapa tahun aku kenal sama mom? Mana mungkin sih aku gabisa bedain kapan mama bohong dan kapan mama jujur? Aku bukan anak kecil lagi mom-_-. Tapi daripada gue bikin ribut ditempat keramat ini mending gue cari alice pas udah keluar dari tempat ini aja.
          Tapi tak bisa dipungkiri gue kangen alice. Kangen banget malah. Why god made us separated? ARRGGHH, gue benci saat-saat ‘Separated Accidentally’ (siapa juga yang suka saat-saat kayak gitu greys)
          Alice… I miss you:’(. Waiting for me please:’)

          *ALICE’S POV: alice’s room*

          Aduh, kamar gue berantakan banget. Pasti gara-gara pikiran gue yang lagi kacau nih. Kebiasaan deh Alice. Gue beresin ajalah. Emang sih ada cleaning servise. Tapi gue paling anti barang-barang pribadi gue diberesin sama orang lain.
Setelah kamar gue kembali rapi seperti sediakala. Gue liat baju gue. SUKSES! Baju gue kotor. Kegiatan ini membuat baju gue dekil dengan sukses. Mirip gembel-_-. Oke gue ganti baju dulu.
Gue membuka lemari gue yang seukuran apaan tau itu. Disaat gue memilih baju-baju. Sebuah baju menarik perhatian gue. Baju itu. Itu bajunya you-know-who (serasa kayak voldemort yeh #writerpotterhead).
Itu baju greyson. Baju yang ketinggalan saat…

#flashback

Sesampainya di lobby Main Building, “Hey, do you wanna in? I’m sure Jason have a t-shirt for ya” Kata gue.
“Of course baby” Setuju Greyson.
Sesampainya dikamar, gue ngasih baju Jason untuk Greyson dan nyuruh dia ganti baju dikamar mandi dan gue ganti baju didalem lemari. Ya kali kita ganti baju bareng, bukan muhrim kawan-_-
Setelah itu gue dan greyson BERDUAAN duduk didepan tv. Gue masih di dekapan Greyson. Tiba-tiba ada suara denting piano. Pasti dari piano di lantai tujuh deh. Ya ampun ga tau apa disini ada orang sedeng yang cinta banget sama piano. Kalo gue sama piano? Megang aja ga pernah-_- ngapain amat yeh. Mending gue baca buku ato ngapain deh daripada main piano.
“Who’s play that hun?” Tanya Greyson yang masih sambil mainin rambut gue. Ini orang satu emang aneh.
“I think my dad, why?” Jawab gue.
“Let’s go there.” Ajak Greyson sambil narik gue.
Di lift menuju lantai 7, “Are you can play babe?” Tanya Greyson lagi dengan senyum aneh penuh harapan gitu.
“I never touch a piano haha peace baby boy.” Jawab gue.
“Don’t worry, I’ll teach you sweetheart” Kata greyson sambil ngelus rambut gue lembut.
“Are you sure you’ll be a good teacher honey?” Tanya gue.
“The Best! I’m ur piano teacher, ur boyfriend and ur idol too.” Jawab Greyson semangat.
Setelah kita berdua sampai di lantai tujuh, ternyata dad John udah ga ada-_-. Dan jadinya gue sama Greyson yang belajar sambil pacaran.

#End of flashback

          Alhasil, jadilah baju greyson ketinggalan disini.
          Gue terdiam. Di baju itu masih melekat erat bau familiar. Bau seseorang yang amat sangat gue rinduin sekarang. Lucu juga yah, gue udah kangen banget-bangetan sama greyson padahal terakhir kita ketemu itu baru tadi malem saat… ya kalian taulah.
          Gue memutuskan untuk memakai itu. Ternyata, kaos itu pas banget di tubuh gue. Pas banget-


That’s all part 32
I don’t have any word to talk, so just wait for next part~
Thanks for readingJ
Feedback?
          Sincerely,
          -Risma (Temennya smokey dan rachel)


No comments:

Post a Comment